Translate

Sabtu, 25 Juli 2015

Disaat daku tua

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan dirimu 
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, Daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah dimasa kecilmu, bagaiman daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan tekmologi modern
Jaganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkah kaki untuk berjalan

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia

Disaat engkau melihat diriku menua, Janganlah bersaedih
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan


- Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku
- Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu
- Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur
- Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu


Walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikan hanyalah sia-sia belaka

Marilah Kita Bangkitkan Bhakti Kepada OrangTua. . . . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar